teori strukturasi dalam
Pembangunan berkaitan dengan struktur dan agen. Pembangunan tidak hanya
mengenai infrastruktur yang berubah tetapi berkaitan tentang segala aspek
sosial seperti politi, ekonomi, budaya, teknologi dan pendidikan.Seperti teori
strukturasi menganai praktik membangun infrastruktur di desa. Pemerintah dengan
peraturan dan program pemerintah menjadi struktur dan warga desa serta
pemerintah akan menjadi agensi dalam membangun infrastruktur di desa. Pada
prosesnya struktur seperti peraturan dan program pemerintah di desa terus di
produksi dan direproduksi serta memiliki hubungan dualitas dengan agensi yang
pada akhirnya akan melahirkan berbagai praktik sosial sebagaimana tindakan
sosial pemerintah dan warga desa dalam membangun infrastruktur di desa.Pada awalnya warga
desa belum bisa menerima infrastruktur kemudian dengan adanya peran pemerintah
dalam menjelasan infrastruktur warga desa akan mengerti dan menerima peraturan
dan program pemerintah walaupun tidak semua pertauran pemerintah bisa dijalan
dengan baik sehingga nanti akan ada beberapa peraturan yang dirubah. Dalam
teori strukturasi struktur dan agen menjadi sama, sehingg adanya umpan balik
antara keduanya.Contoh lain teori strukturasi
mengenai praktik pendidikan seperti di kampus,
dalam membangun budaya literasi di kampus. Kampus dengan dan kurikulumnya akan
menjadi struktur dan dosen seperta mahasiswa akan menajadi agensi dalam
mambangun budaya literasi. Pada prosesnya struktur seperti kurikulum di kampus
terus di produksi dan direproduksi serta memiliki hubungan dualitas dengan
agensi yang pada akhirnya akan melahirkan berbagai praktik sosial sebagaimana
tindakan sosial para dosen dan mahaiswa dalam membangun budaya literasi
dikampus. Tidak hanya itu kampus juga mendukung budaya literasi dengan
menghadirkan baca-bacaan baru di perpustakan kampus.
Didalam teknologi
komunikasu seperti praktik sosial bersifat berulang dan berpola dalam lintas
ruang dan waktu, praktik sosial itu sendiri dapat berupa kebiasaan-kebiasaan
seperti tugas makalah atau tugas lain yang diberikan dosen kepada mahasiswa
untuk melatih mahasiswa dalam pembuatan tesis atau jurnal nanti sehingga dalam
keseharian mahasiswa deberikan tugas dengan pemilihan literasi-literasi yang
jelas , hal tersebut merupakan suatu praktik sosial yang terbentuk di kampus
dalam upaya membangun budaya literasi di kampus. Dalam praktik sosial yang
berpola dan berulang itulah terjadi dualitas antara pelaku (tindakan) dan
struktur. dualitas relasi tersebut terletak dalam fakta bahwa struktur mirip
dengan pedoman, yang menjadi prinsip praktik-praktik sosial berlangsung. ketika individu sebagai agen melakukan
aktivitas komunikasi dengan teman-temannya melalui whats app, misalnya untuk
menyampaikan jadwal kuliah . Melalui tindakan itu sesungguhnya individu tadi
telah mereproduksi nilai-nilai dan kondisi yang akan memungkinkan orang lain
di waktu lain melakukan hal serupa, setidaknya dengan meningkatkan rasa
kewajaran untuk melakukan hal yang sama. Nilai kewajaran yang digunakan
orang-orang secara berulang ketika menggunakan whats app untuk menyampaikan
jadwal kuliah atau ketidak hadiran dosen kemudian menjadi suatu sistem budaya
berkomunikasi atau dengan kata lain menjadi bagian dari praktik-praktik
rekursif yang membentuk struktur budaya komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar