Sabtu, 23 April 2016

Iklim Organisasi



A.   Apa Itu Iklim Organisasi

1.      Analogi Iklim Alamiah
Dalam konstruk ilmu tentang iklim yang dimakasud iklim yaitu:
-          Rerata kondisi atmosfer yang paling dekat dengan permukaan bumi sepanjang suatu periode waktu tertentu yang ditentukan oleh temperatur taraf kelembapan (air, hujan, salju), angin, tekanan udara, dan gejala-gejala lain.
-          Setiap kondisi yang memengaruhi kehidupan dan aktivitas kehidupan manusia, baik secara individual maupun kelompok.
2.      Latar belakang iklim
Kurt lewin, seorang psikologi-sosial, pada 1940-an dan 1950-an meneliti sejauh mana pengaruh situasi dan kondisi sosial memengaruhi kehidupan, aktivitas,individual, maupun kelompok.
Berdasarkan asumsi yang dibangun Kurt Lewin tersebut, pada gilirannya para peneliti organisasi dan manajemen menjelaskan pula perbedaan tipe-tipe organisasi industri (perusahaan) dengan organisasi formal.    
Iklim organisasi memengaruhi perilaku karyawan yang bekerja demi mencukupi kebutuhan mereka dan kebutuhan organisasi. Berbagai studi tentang perilaku para pekerja menunjukkan, kerugian yang sering dialami oleh organisasi antara lain sangat mendukung perilaku kerja karyawan dalam menjalankan kompetensinya untuk bekerja secara produktif.
Pada umumnya, analisis untuk mengetahui iklim organisaiasi itu berbasis pada dua level, yakni level individual yang dijelaskan oleh konstruk psikologi yang kelak disebut iklim psikologi (psychology climate), yang menjelaskan persepsi individu terhadap pola-pola perilaku organisasi, dan level organisasi yang menjelaskan integrasi dari berbagai persepsi individu-rereta gabungan dari berbagai persepsi individu-terhadap pola-pola perilaku organisa si.
3.      Definisi Iklim Organisasi
Apa itu iklim oraganisasi? Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi iklim organisasi.
-          Iklim organisasi adalah event atau “suasana tertentu” dalam organisasi definisi ini membedakan iklim organisasi-susana yang memengaruhi persepsi-dengan budaya organisasi sebagai filosofi dan nilai yang menjadi dasar/latar belakang suasana yang memengaruhi persepsi tersebut di atas. Jadi, budaya oraganisasi memengaruhi atau mewarnai iklim organisasi.
-          Iklim organisasi adalah “iklim psikologi” yang dapat diukur melalui persepsi individu atau persepsi kelompok terhadap apa yang dikerjakan, persepsi terhadap relasi antara para  perkarja, antara pekerja dengan manajer, antara para manajer, dan persepsi terhadap relasi antara pekerja, antara pekerja dengan manajer, antara para manajer, dan persepsi terhadap relasi antara pekerja/manajer/organisasi dengan berbagai pikah di luar lingkungan organisasi.
-          Iklim organisasi diartikan sebagai pola-pola perilaku,sikap, dan perasaan yang ditampilkan berulang-ulang yang dijadikan sebagai karekteristik kehidupan organisasi.  

B.   Antara Budaya Organisasi dan Iklim Organisasi  
1.      Perbedaan konsep budaya oraganisasi dan iklim organisasi
Secara umum, budaya organisasi menjelaskan karekteristik organisasi yang membuat organisasi dapat bertahan ketika mengahadapai perubahan, sedangkan iklim organisasi menjelaskan karekteristik atau kemampuan sementara dari organisasi untuk berubah.
2.      Hubungan Antara Budaya Oraganisasi dengan Iklim Oraganisasi
Budaya organisasi memengaruhi terbentuknya iklim oraganisasi, dan  sebaliknya iklim organisasi dapat memengaruhi terbentuknya budaya organisasi. Secara teoretis maupun prektis, hubungan tersebut menunjukkan kedudukan budaya oraganisasi sebagai basis, latar belakang, dan filosofi yang mewarnai iklim organisasi.

C.   Faktor-Faktor yang Memengaruhi Iklim Organisasi

1.      Lingkungan Eksternal organisasi
Pada lingkungan eksternal organisasi terdapat lingkungan alam fisik, sumber daya keuangan, lembaga hukum dan perundang-udangan, lembaga-lembaga yang berkaitan dengan klin, dan lembaga pesaing.
2.      Lingkungan Internal Organisasi
Di dala m lingkungan internal organisasi, ada visi, misi, strategi, struktur, ukuran, teknologi dan sumber daya, syarat-syarat pekerjaan, keterampilan dan kemampuan individu, perilaku kepemimpinan, budaya, praktis manjemen, serta kebutuhan individu.



3.      Iklim Organisasi yang Aman
-          Iklim organisasi yang aman tidak lain merupakan peristiwa psikologis yang umumnya digambarkan sebagai persepsi individual terhadap status keselamatan dia pada situasi tertuntu.
-          Persaaan nyaman dalam bekerja, mulai dari persepsi terhadap kebijakan, prosedur, pemberian hukuman, dan ganjaran. Makin positif persepsi maka makin nyaman organisasi tersebut, makain negatif persepsi maka suasana iklim tidak nyaman.
Dapat disimpulkan, definisi mengenai keamanan iklim organisasi merupakan ukuran status kultur keselamatan yang sementara, tudak kepada penggunaan kompenen sama antarpersepsi individu organisasi yang secara situational mengacu pada stastus keselamatan yang dirasa pada tempat dan waktu tertuntu, secara relatif tidak stabil, dan tunduk kepada perubahan yang tergantung pada corak lingkungan yang sekarang.
 
D.      Pendekatan Teoretis Terhadap Iklim Organisasi

Menurut Falcione, studi tentang iklim organisasi (organisasi sebagai sistem ) merupakan studi tentang persepsi individu terhadap iklim subsistem-subsistem dalam organisasi. Berarti, pendekatan yang digunakan adalah psikologi yang mengatakan bahwa iklim organisasi sama dengan iklim psikologi organisasi.
Ada tiga pendekatan untuk menjelskan iklim organisasi :
1.      The Multiple Measurement  Organizational Attribute Approach
2.      The Perceptual Measurement Organizational Attribute Approach
3.      The Perceptual Measurement Organizational individual Approach

Jumat, 15 April 2016

Teknik Kampanye dan Teknik Propaganda


pelajaran dalam opini publik 
contoh:

Teknik Kampanye
Terdapat 7 teknik kampanye yang sering dilakukan dalam kegiatan Public Relatins, yaitu:
1.      Teknik Partisipasi.
2.      Teknik Asosiasi.
3.      Teknik Integratif.
4.      Teknik Ganjaran.
5.      Teknik Penataan Patung ES.
6.      Teknik Empati.
7.      Teknik Koersi
            Kali ini penulis akan membahas mengenai teknik koersi yaitu teknik paksaan, dalam melakukan kampanye. Dapat menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran komunikan yang tidak mau tunduk/ikut terhadap ancaman yang disampaikan komunikator. Jelas dikatakan bahwa teknik koersi adalah ancaman yang dilakukan agar komunikan menuruti apa yang diinginkan.
Contoh kasus :
Seperti yang sering ada di masyarakat bahaya narkoba yang menakutkan bagi masyarakat. Badan Narkotika Nasional (BNN) mengajak media massa turut mengedukasi soal bahayanya dan pencegahan narkoba bagi kehidupan masyarakat.
Dari kasus diatas jelas BNN melakukan kampanye terhadap bahaya narkotika. Humas BNN melakukan kampanye dengan teknik koersi yaitu paksaan. BNN melakukan sosialisasi kesekolah-sekolah yang ada di Medan. Salah satunya melakukan sosialisasi ke sekolah menengah pertama. Dengan mengumpulkan siswa-siswi disuatu ruangan dan menjelaskan bahaya narkotika. Biasanya BNN mengatakan narkotika tidak boleh dikonsumsi karena dapat menyebabkan penyakit berbahaya, kematian, dan kehilangan akal sehat. Maka komunikator yang mendengarkan pesan akan takut.
Tidak hanya itu BNN telah banyak melakukan kampanye bahaya narkotika seperti yang dilakukan di lapangan terbuka, memasang iklan diberbagai media massa dan melakukan kegiatan positif untuk genari muda. Saat melakukan kegiatan BNN tidak lupa menyapaikan pesan bahaya narkotika. Kampanye BNN sangat jelas digunakan Teknik Koersi karena mereka ingin ketakutan pada komunikator agar tidak mengkonsumsi narkotika.
Teknik koersi bisa berhasil apabila komunikasi yang digunakan benar dan melakukan penyusunan pesan dengan baik. Teknik kampanye seperti ini banyak dilakukan pemerintahan karena dianggap efektif. Tetapi tidak semua kampanye bisa dilakukan dengan teknik seperti ini ada teknik lainnya yang bisa digunakan dalam konsi tertentu.
Teknik Propaganda
Terdapat 5 teknik propaganda sering dilakukan dalam kegiatan kampanye yaitu:
1.      Teknik The Name Calling Device.
2.      Teknik Transfer Device.
3.      Teknik Testimoni Device.
4.      Teknik Card Stakin Device.
5.      Teknik bandwagon Device.
Dalam 5 teknik propaganda penulis akan membahas Teknik Transfer Device yaitu diperlukan dukungan dari tokoh berpengaruh, public figure, lembaga yang memiliki otoritas seperti lembaga pendidikan, militer atau lembaga lain yang memiliki prestise. Jelas dikatakan bahwa  Teknik Transfer Device adalah teknik propaganda dengan memanfaatkan tokoh-tokoh yang dianggap benar oleh masyarakat dan dapat mempengaruhi pemikiran masyarakat.
Contoh kasus :
Dalam pemilihan calon president 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Kita tahu bahwa kasus ini sangat menarik karena banyak media massa yang setiap harinya menampilkan sosok calon president. Dikarenakan calon ini banyak di dukung oleh tokoh berpengaruh.
Salah satunya pada pemilu tahun lalu tokoh Hary Tanoesoedibio CEO MNC Group. Yang dikenal masyarakat lewat televisi. Dirinya mendukung calon presiden  Prabowo – Hatta, diliat dari iklan dukungan Hary yang menyepainkan pesan bahwa dirinya mendukung calon ini untuk  Indonesia bangkit. Iklan ini sangat sering muncul di RCTI, MNC dan Glogal Tv.
Tokoh berikutnya adalah Surya Darma Ali yang sebagai menteri agama pada saat itu. Sebagai menteri agama yang mengurusi tentang agama terutama Islam. Tentu masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam mengenal sosoknya. Surya Darma Ali pada saat itu mendukung Prabowo – Hatta.
Masih banyak lagi tokoh-tokoh yang terkenal dan dikagumi banyak masyarakat seperti  Ahmad Dhani, Abu Rizal Bakrie, Rhoma Irama dan lainya. Mereka adalah tokoh berpengaruh yang mendukung Prabowo – Hatta. Didalam kampanye tahun 2014 Prabowo – Hatta menggunakan salah satu teknik propaganda Transfer Device. Untuk memanfaatkan tokoh-tokoh terkenal agar mereka dipilih oleh masyarakat dan menang dalam pemilihan president.
Teknik propaganda seperti ini memang banyak dilakukan oleh tokoh-tokoh sebelumnya dan terbukti efektif. Tetapi masyarakat Indonesia seakan-akan sudah jenuh dengan teknik yang sama dan mereka tidak percaya lagi sehingga Prabowo – Hatta kalah.
Teknik ini masih banyak digunakan tetapi dengan penyampain pesan yang lebih kreatif. Dibuat humas yang sudah mahir dalam propaganda.

Kamis, 14 April 2016

INVESTIGASI BERITA

CONTOH INVESTIGASI BERITA YANG DIPELAJARI



Topik               : Makanan yang berbahaya
Thema             : Penjual Makanan dengan bahan berbahaya disekitar UMSU
Acuan             : Jumlah kemisikinan yang mencapai 4,2 juta jiwa membuat segala cara dihalalkan, peganguran yang hampir merata diseluruh indonesia, dan PBB yang menetapkan masyarakat yang mecapai penghasilan kurang dari 2 dolar dalam sehari dikatakan miskin. Ekonomi yang semakin sulit tingginya harga barang-barang pokok dan angka kelahiran diInsonesia yang masih tinggi, tidak sesuainya harga barang pokok dengan angka kelahiran membuat semua oknum menjadikan ini alasan.
Salah satu dengan berjualan atau membuka usaha makanan, yang dianggap penting untuk hidup, usaha menjual makanan adalah peluang usaha yang banyak ditekuni masyarakat disekitar UMSU(universitas Muhammadiyah Sumatera Utara), kerana makan untuk hidup tetapi hidup bukan untuk makan, selain mudah dan konsumennya banyak, keuntungan yang dihasilkan mencukupi kehidupan sehari-hari.
Beberapa fakta yang kami liat banyak pedagang yang menggunakan bahan- bahan berbahaya seperti saus yang mengandung rdodamin-B, tidak adanya kebijakan dari badan pengawas makanan, membuat mahasiswa sulit membedakan mana makan berbahaya dan tidak berbahaya, beberapa mahasiswa UMSU percaya penjual makanan disekitar UMSU jujur,  adanya oknum sungguh meresahkan bagi mahasiswa UMSU dan masyarakat disekitar UMSU bahkan Dosen UMSU.
Tidak semua makanan yang dijual disekitar UMSU baik untuk tubuh, banyak makanan yang menyebabkan penyakit yang mungkin tidak dirasakan saat ini tetapi nanti setelah tua. Itu semua disebabkan kerana ada beberapa bahan yang dicampurkan pada makanan berbahahaya seperti pengawet, pemanis, pewarna, perasa dan lainnya.
Berdasarkan fakta-fakta yang ada, perlu dilakukan investigasi makanan apa saja yang berbahaya disekitar UMSU, zat-zat apa saja yang terkandung dalam makanan, bagaimana dampaknya bagi tubuh, masih adakan pedagang makanan yang jujur disekitar UMSU, bagaiman cara mahasiswa membedakan makanan yang berbahaya dan tidak berbahaya, yang selama ini dilihat dengan kasat mata semua makanan itu baik untuk tubuh.


Nara sumber    :
Adapun nara sumber yang dibutuhkan untuk liputan investigasi tersebut adalah: (1). Pengamat Makanan (Chef) (2). Dokter (3). Penjual (4). Mahasiswa (5). masyarakat
Pertanyaan      :
1.   Bagaimana membedakan makanan yang mengadung bahan berbahaya dengan yang tidak berbahaya, apa solusi menghidari makanan berbahaya?
2.    Zat-zat berbahaya apa saja yang terdapat pada makanan, apa yang ditimbulkan dari zat tersebut, bagaimana dampaknya bila mahsiswa terus-terusan mengkonsumsinya
3.   Makanan apa yang dijual, apakah penjual mengunakan saus yang sesuai, sudah berapa lama penjual mengunakan saus itu, taukan penjual adanya saus berbahaya.
4.   Seberapa sering mahasiswa membeli makanan disekitar UMSU, apakah mahasiswa mengetahui bahan berbahaya dalam makanan seperti saus yang mengandung pewarna tekstil ?, bagaimana tindakan mahasiswa setelah mengetahui makanan berbahaya, pentingkah kesehatan bagi mahasiswa.
5.    Seberapa sering masyarakat membeli makanan disekitar UMSU, taukah masyarakat adanya oknum curang disekitar lingkungannya, tindakan apa yang dilakukan masyarakat bila terbukti adanya oknum.
Tim                  : Team liputan investigasi terkait makanan berbahaya  ini dilakukan wartawan yang sudah dibekali pertanyaan. Dibantu wartawan foto, karena foto dibutuhankan untuk menguatkan data dalam pemberitaan ketika disajikan kepada publik. Koordinasi tim yang turun untuk investigasi liputan ini dilakukan redaktur terkait.
Lama Liputan :
Adapun lama liputan yang digunakan untuk melakukan liputan investigasi makanan berbahaya selama 1 minggu.
Anggaran        :
Anggaran yang dibutuhakan selama liputan investigasi sebanyak 4 orang adalah 300.000 (tiga ratus ribu rupiah). Rincian, makan selama tiga hari dan biaya transportasi lainnya. 

MEDAN, 25 NOVEMBER 2015
Listiyana Syafitri Daulay

Resume Jurnal