Jumat, 15 April 2016

Teknik Kampanye dan Teknik Propaganda


pelajaran dalam opini publik 
contoh:

Teknik Kampanye
Terdapat 7 teknik kampanye yang sering dilakukan dalam kegiatan Public Relatins, yaitu:
1.      Teknik Partisipasi.
2.      Teknik Asosiasi.
3.      Teknik Integratif.
4.      Teknik Ganjaran.
5.      Teknik Penataan Patung ES.
6.      Teknik Empati.
7.      Teknik Koersi
            Kali ini penulis akan membahas mengenai teknik koersi yaitu teknik paksaan, dalam melakukan kampanye. Dapat menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran komunikan yang tidak mau tunduk/ikut terhadap ancaman yang disampaikan komunikator. Jelas dikatakan bahwa teknik koersi adalah ancaman yang dilakukan agar komunikan menuruti apa yang diinginkan.
Contoh kasus :
Seperti yang sering ada di masyarakat bahaya narkoba yang menakutkan bagi masyarakat. Badan Narkotika Nasional (BNN) mengajak media massa turut mengedukasi soal bahayanya dan pencegahan narkoba bagi kehidupan masyarakat.
Dari kasus diatas jelas BNN melakukan kampanye terhadap bahaya narkotika. Humas BNN melakukan kampanye dengan teknik koersi yaitu paksaan. BNN melakukan sosialisasi kesekolah-sekolah yang ada di Medan. Salah satunya melakukan sosialisasi ke sekolah menengah pertama. Dengan mengumpulkan siswa-siswi disuatu ruangan dan menjelaskan bahaya narkotika. Biasanya BNN mengatakan narkotika tidak boleh dikonsumsi karena dapat menyebabkan penyakit berbahaya, kematian, dan kehilangan akal sehat. Maka komunikator yang mendengarkan pesan akan takut.
Tidak hanya itu BNN telah banyak melakukan kampanye bahaya narkotika seperti yang dilakukan di lapangan terbuka, memasang iklan diberbagai media massa dan melakukan kegiatan positif untuk genari muda. Saat melakukan kegiatan BNN tidak lupa menyapaikan pesan bahaya narkotika. Kampanye BNN sangat jelas digunakan Teknik Koersi karena mereka ingin ketakutan pada komunikator agar tidak mengkonsumsi narkotika.
Teknik koersi bisa berhasil apabila komunikasi yang digunakan benar dan melakukan penyusunan pesan dengan baik. Teknik kampanye seperti ini banyak dilakukan pemerintahan karena dianggap efektif. Tetapi tidak semua kampanye bisa dilakukan dengan teknik seperti ini ada teknik lainnya yang bisa digunakan dalam konsi tertentu.
Teknik Propaganda
Terdapat 5 teknik propaganda sering dilakukan dalam kegiatan kampanye yaitu:
1.      Teknik The Name Calling Device.
2.      Teknik Transfer Device.
3.      Teknik Testimoni Device.
4.      Teknik Card Stakin Device.
5.      Teknik bandwagon Device.
Dalam 5 teknik propaganda penulis akan membahas Teknik Transfer Device yaitu diperlukan dukungan dari tokoh berpengaruh, public figure, lembaga yang memiliki otoritas seperti lembaga pendidikan, militer atau lembaga lain yang memiliki prestise. Jelas dikatakan bahwa  Teknik Transfer Device adalah teknik propaganda dengan memanfaatkan tokoh-tokoh yang dianggap benar oleh masyarakat dan dapat mempengaruhi pemikiran masyarakat.
Contoh kasus :
Dalam pemilihan calon president 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Kita tahu bahwa kasus ini sangat menarik karena banyak media massa yang setiap harinya menampilkan sosok calon president. Dikarenakan calon ini banyak di dukung oleh tokoh berpengaruh.
Salah satunya pada pemilu tahun lalu tokoh Hary Tanoesoedibio CEO MNC Group. Yang dikenal masyarakat lewat televisi. Dirinya mendukung calon presiden  Prabowo – Hatta, diliat dari iklan dukungan Hary yang menyepainkan pesan bahwa dirinya mendukung calon ini untuk  Indonesia bangkit. Iklan ini sangat sering muncul di RCTI, MNC dan Glogal Tv.
Tokoh berikutnya adalah Surya Darma Ali yang sebagai menteri agama pada saat itu. Sebagai menteri agama yang mengurusi tentang agama terutama Islam. Tentu masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam mengenal sosoknya. Surya Darma Ali pada saat itu mendukung Prabowo – Hatta.
Masih banyak lagi tokoh-tokoh yang terkenal dan dikagumi banyak masyarakat seperti  Ahmad Dhani, Abu Rizal Bakrie, Rhoma Irama dan lainya. Mereka adalah tokoh berpengaruh yang mendukung Prabowo – Hatta. Didalam kampanye tahun 2014 Prabowo – Hatta menggunakan salah satu teknik propaganda Transfer Device. Untuk memanfaatkan tokoh-tokoh terkenal agar mereka dipilih oleh masyarakat dan menang dalam pemilihan president.
Teknik propaganda seperti ini memang banyak dilakukan oleh tokoh-tokoh sebelumnya dan terbukti efektif. Tetapi masyarakat Indonesia seakan-akan sudah jenuh dengan teknik yang sama dan mereka tidak percaya lagi sehingga Prabowo – Hatta kalah.
Teknik ini masih banyak digunakan tetapi dengan penyampain pesan yang lebih kreatif. Dibuat humas yang sudah mahir dalam propaganda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resume Jurnal