Topik
: Makanan yang berbahaya
Thema : Penjual Makanan dengan bahan
berbahaya disekitar UMSU
Acuan :
Jumlah kemisikinan yang mencapai 4,2 juta jiwa membuat segala cara dihalalkan,
peganguran yang hampir merata diseluruh indonesia, dan PBB yang menetapkan
masyarakat yang mecapai penghasilan kurang dari 2 dolar dalam sehari dikatakan
miskin. Ekonomi yang semakin sulit tingginya harga barang-barang pokok dan
angka kelahiran diInsonesia yang masih tinggi, tidak sesuainya harga barang
pokok dengan angka kelahiran membuat semua oknum menjadikan ini alasan.
Salah
satu dengan berjualan atau membuka usaha makanan, yang dianggap penting untuk
hidup, usaha menjual makanan adalah peluang usaha yang banyak ditekuni
masyarakat disekitar UMSU(universitas Muhammadiyah Sumatera Utara), kerana
makan untuk hidup tetapi hidup bukan untuk makan, selain mudah dan konsumennya
banyak, keuntungan yang dihasilkan mencukupi kehidupan sehari-hari.
Beberapa
fakta yang kami liat banyak pedagang yang menggunakan bahan- bahan berbahaya
seperti saus yang mengandung rdodamin-B, tidak adanya kebijakan dari badan
pengawas makanan, membuat mahasiswa sulit membedakan mana makan berbahaya dan
tidak berbahaya, beberapa mahasiswa UMSU percaya penjual makanan disekitar UMSU
jujur, adanya oknum sungguh meresahkan
bagi mahasiswa UMSU dan masyarakat disekitar UMSU bahkan Dosen UMSU.
Tidak
semua makanan yang dijual disekitar UMSU baik untuk tubuh, banyak makanan yang
menyebabkan penyakit yang mungkin tidak dirasakan saat ini tetapi nanti setelah
tua. Itu semua disebabkan kerana ada beberapa bahan yang dicampurkan pada
makanan berbahahaya seperti pengawet, pemanis, pewarna, perasa dan lainnya.
Berdasarkan
fakta-fakta yang ada, perlu dilakukan investigasi makanan apa saja yang
berbahaya disekitar UMSU, zat-zat apa saja yang terkandung dalam makanan,
bagaimana dampaknya bagi tubuh, masih adakan pedagang makanan yang jujur
disekitar UMSU, bagaiman cara mahasiswa membedakan makanan yang berbahaya dan
tidak berbahaya, yang selama ini dilihat dengan kasat mata semua makanan itu
baik untuk tubuh.
Nara
sumber :
Adapun
nara sumber yang dibutuhkan untuk liputan investigasi tersebut adalah: (1).
Pengamat Makanan (Chef) (2). Dokter (3). Penjual (4). Mahasiswa (5). masyarakat
Pertanyaan :
1.
Bagaimana membedakan makanan yang
mengadung bahan berbahaya dengan yang tidak berbahaya, apa solusi menghidari
makanan berbahaya?
2.
Zat-zat
berbahaya apa saja yang terdapat pada makanan, apa yang ditimbulkan dari zat
tersebut, bagaimana dampaknya bila mahsiswa terus-terusan mengkonsumsinya
3.
Makanan apa yang dijual, apakah penjual
mengunakan saus yang sesuai, sudah berapa lama penjual mengunakan saus itu,
taukan penjual adanya saus berbahaya.
4.
Seberapa sering mahasiswa membeli
makanan disekitar UMSU, apakah mahasiswa mengetahui bahan berbahaya dalam
makanan seperti saus yang mengandung pewarna tekstil ?, bagaimana tindakan
mahasiswa setelah mengetahui makanan berbahaya, pentingkah kesehatan bagi
mahasiswa.
5.
Seberapa sering masyarakat membeli makanan
disekitar UMSU, taukah masyarakat adanya oknum curang disekitar lingkungannya,
tindakan apa yang dilakukan masyarakat bila terbukti adanya oknum.
Tim :
Team liputan investigasi terkait makanan berbahaya ini dilakukan wartawan yang sudah dibekali
pertanyaan. Dibantu wartawan foto, karena foto dibutuhankan untuk menguatkan
data dalam pemberitaan ketika disajikan kepada publik. Koordinasi tim yang
turun untuk investigasi liputan ini dilakukan redaktur terkait.
Lama
Liputan :
Adapun
lama liputan yang digunakan untuk melakukan liputan investigasi makanan
berbahaya selama 1 minggu.
Anggaran :
Anggaran
yang dibutuhakan selama liputan investigasi sebanyak 4 orang adalah 300.000
(tiga ratus ribu rupiah). Rincian, makan selama tiga hari dan biaya
transportasi lainnya.
MEDAN,
25 NOVEMBER 2015
Listiyana
Syafitri Daulay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar