Selasa, 24 April 2018

Teori Analisis Percakapan


Teori ini ditulis oleh jenny mandelbaum (budyatna, 2015: 174) sebagai salah satu teori komunikasi antarpribadi yang terpusat pada wacana/interaksi. Teori ini dengan judul aslinya, conversation analysis Theory disingkat CA dengan subjudul, A descriptive approach to interpersonal communication menawarkan teori deskriptif berdasarkan observasi tentang komunikasi (atau lebih khususnya lagi untuk CA, percakapan, dan perilaku lainnya dalam interaksi) dengan implikasi bagi studi komunikasi anatarpribadi. Tujuan utama CA ialah menyusun kebiasaan-kebiasaan dan kebaraturan-kebaraturan dasar yang masuk di akal mengenai interaksi yang membentuk dasar untuk komunikasi setiap hari dalam suasana formal dan profesional. CA menggunakan rekaman-rekaman lapangan tentang percakapan dan macam-macam pembicaraan lainnya dan memasukan perilaku dalam interaksi sebagai data, dan membangun deskripsi-deskripsi yang sistematis mengenai mekanisme-mekanisme yang memungkinkan perilaku manusia. Dikumpulkan bersama, deskripsi-deskripsi ini merupakan sebuah teori komunikasi. Bukti penting untuk menentukan relevansi  deskripsi-deskripsi ini bagian pengalaman hidup para komunikator didapat dalam orentasi yang diperlihatkan para komunikasi diperlihatkan dalam perilaku terbuka itu sendiri bagi praktik- praktik yang digambarkan. Dengan cara ini, CA membangun terori secara empiris.
Tujuan dan Asumsi-asumsi Metateoretis
            Ciri penting tentang teori CA ialah bahwa laporan-laporan yang dikembangkannya menyertai kepada integritas mengenai episode-episode khusus interaksi. Yaitu, dari pada teori didekendalikan oleh perhatian- perhatian yang disipliner, perhatian-perhatian dan orientasi-orientasi para interektan, diperagakan dalam praktik-praktik yang mereka gunakan untuk berkomunikasi, menghasilkan penemuan. Ini berasal dari asumsi bahwa percakapan, seperti aspek- aspek lainnya tentang kehidupan sosial, memiliki ketertiban sendiri, dan dengan demikian apa yang menjadi konsekuensi secara oraganisasi ialah yang disesuaikan oleh para pertisipan itu sendiri, dari pada yang secara khusus mengenai kepentingan peneliti (budyatna, 2015: 175).
            Jadi, CA adalah sepenuhnya empiris, membangun teori-teori interaksi pada sebuah dasar yang deskriptif mengenai observasi dan analisis tentang contoh-contoh khusus terjadinya interaksi secara alami. Kita akan kembali kepada yang spesifik mengenai percakap dalam bab ini kemudian, sebagai sumber bagi aspek-aspek yang konkret tentang Teori CA (budyatna, 2015: 178).
Ciri-ciri utama teori
Ada tiga ciri utama teori analisis percakapan
1)        Bicara adalah tindakan
Kunci bagi sebuah pemahaman tentang pendekatan CA kepada komunikasi antarpribadi ialah mengenai observasi bahwa untuk memahami komunikasi orang harus memahami “bahwa bicara pertama-tama adalah tindakan” (budyatna, 2015: 178).
2)        Tindakan adalah terstruktur
Penelitian tentang CA telah menunjukkan bahwa “tindakan adalah terstruktur”. Struktur-struktur percakapan membolehkan para komunikator, antara lain, mengoordinasikan pembicaraan mereka sehingga para pembicara bergantian mendapat giliran dari pada berbicara secara simultan; mengoordinasikan tindakan-tindakan mereka dengan yang lainnya untuk membangun rangkaian tindakan yang terpolakan (seperti sebuah rangkaian permintaan atau rangkaian “bagimana kabarnya”): memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kesulitan-kesulitan lainnya dalam berbicara, memahami, atau mendengar; membuka dan menutup percakapan-percakaan. Sistem organisasi dasar ini merupakan solusi-solusi komunikator terhadap tantangan-tantangan prakris mengenai bicara bersama (dan menyelesaikan sesuatu melalui pembicaraan bersama), dan  merupakan kepentingan yang utama bagi komunikasi antarpribadi, karena masing-masing dari mereka menggambarkan sifat interaksi tentang komunikasi antarpribadi yang memerlukan para komunikator untuk “kerja bersama-sama” (budyatna, 2015: 179).
3)        Tindakan diatur secara lokal
Hampir setiap tindakan dalam percakapan dapat memiliki konsekuensi-konsekuensi antarpribadi sebagai produk tambahan. Namun demikian, dalam penelitian yang digambarkan semacam ini di sini, CA telah memulai untuk menggambarkan praktik-praktik yang merupakan sifat khusus bagi komunikasi antarpribadi; praktik-praktik yang merupakan sifat dasar untuk memjadikan keterhubungan di dalam hubungan (budyatna, 2015: 179).
Budyatna, Muhammad. 2011. Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resume Jurnal